BUDIDAYA TANAMAN STRAWBERRY HINGGA PANEN

A.
Asal Usul dan Sejarah Tanaman Strawberry
Stroberi atau
strawberi (juga dikenal dengan nama arbei, dari bahasa Belanda
(aardbei)
adalah sebuah genus tumbuhan dalam keluarga Rosaceae, juga merupakan
nama buah dari tanaman ini. Namanya berasal dari bahasa Inggris kuno streawberigeyang
merupakan gabungan dari streaw atau "straw"
dan berige atau "berry". Alasan pemberian nama ini
masih tidak jelas.
Tanaman
stroberi berasal dari benua Amerika. Nikolai Ivanovich Vavilov, seorang ahli
botani yang berasal dari Uni Soviet, pada tahun 1887-1942 telah melakukan
ekspedisi ke Asia, Arika, Eropa dan Amerika, beliau berkesimpulan bahwa tanaman
stroberi berasal dari daerah Chili. Jenis atau spesies stroberi yang pertama
kali ditemukan di Chili adalah Fragaria chiloensis (L.)
Duchesne atau disbeut stroberi Chili.
Kebanyakan
stroberi yang tumbuh didunia merupakan varietas liar. Stroberi yang biasa
dibudidayakan hanya dua spesies yaitu F.chiloensis (L.) Duch,
yang berasal dari Amerika Utara dan Selatan, dan F. virginiana Duch,
berasal dari Atlantik dan Pegunungan Rocky di Amerika Utara.
Tanaman
stroberi telah dikenal sejak zaman Romawi. Stroberi yang dibudiayakan saat ini
disebut sebagai stroberi modern dengan nama ilmiah Fragaria x
ananassa var duchesne, yang merupakan hasil persilangan
dari F. virginiana L. var. duschene (dari Amerika Utara)
dengan F. chiloensis L. varietas duschene dari Chili. Persilangan
ini dilakukan pada tahun 1750 .
B.
Sentra Produksi Tanaman Strawberry
Stroberi
dipelihara dan dibudidayakan besar-besaran di sebagian besar negara beriklim
sedang dan di beberapa negara subtropik. Di daerah tropik, stroberi
dibudidayakan di dataran tinggi. Di Thailand bagian utara, stroberi dipelihara
secara komersial oleh banyak petani walaupun dalam skala kecil-kecilan. Di
berbagai wilayah lainnya di Asia Tenggara, stroberi ditanam dan buahnya
dipasarkan sewaktu-waktu.
Spesies
tanaman stroberi yaitu Fragaria chiloensis L. menyebar ke
berbagai Negara di Amerika, Eropa dan Asia. Sementara spesies lainnya
yaitu F. vescaL. tersebar lebih luas dibandingkan spesies lainnya,
seperti ke Indonesia.
C. Pengembangan dan
Hambatan Tanaman Strawberry
Produksi
stroberi dunia mengalami peningkatan setiap tahunnya. Dan Negara yang paling
banyak menghasilkan dan mengkonsumsi buah strawberry adalah Amerika Serikat.
Dapat di lihat produksi buah strawberry di Amerika antara 2005-2007 mengalami
peningkatan produksi. Pada tahun 2005 produksinya 1,053,242 ton/ ha, dan
meningkat menjadi 1,090,436 ton/ha pada tahun 2006 dan terus meningkat menjadi
1,115,000 ton/ha pada tahun 2007. Dari data tersebut dapat dilihat bahwa
Prospek agribisnis strawberry cukup cerah dilihat dari daya serap pasar dan
permintaan dunia dari tahun ke tahun meningkat. Prospek usaha
Stroberi sangat menjanjikan, produksi buah yang sampai sekarang belum dapat
memenuhi permintaan pasar ini memiliki harga jual yang cukup tinggi. Produk
olahan Stroberi juga banyak diminati di pasaran, Stroberi juga dapat diolah
menjadi selai, manisan, sirup, dodol, yoghurt, maupun es krim.
Tanaman
stroberi (Fragaria sp) merupakan salah satu tanaman
buah-buahan yang mempunyai nilai ekonomi tinggi. Daya pikatnya terletak pada
warna buah yang merah mencolok dengan bentuk yang mungil, menarik, serta rasa
yang manis dan segar. Stroberi juga merupakan komonditas buah-buahan yang
terpenting di dunia, terutama untuk negara-negara beriklim subtropis.
Permintaan dunia akan buah stroberi, cenderung terus meningkat dari tahun ke
tahun. Daya serap pasar (konsumen) yang semakin tinggi, hal ini berarti
agribisnis stroberi mempunyai prospek cerah (Rahmat, 1998). Namun, di Indonesia
masih jarang peminatnya karena cara pembudidayaan yang sulit.
D. Jenis-jenis
Tanaman Strawberry
Buah
stroberi umumnya berbentuk kerucut hingga bulat. Namun, United State Department
of Agriculture (USDA) membagi bentuk buah stroberi dalam delapan tipe yaitu
oblate, globose, globose conic, conic, long conic, necked, long wedge, dan
short wedge. Buah tipe oblate dan globose ditandai dengan ujung yang bulat,
sedangkan conic berujung meruncing dan wedge bentuk ujungnya mendatar (Rukmana,
1998).
Varietas
introduksi yang dapat ditanam di Indonesia antara lain :
1. Sweet
Charlie (asal Amerika Serikat)
Varietas ini ditanam secara
luas di dunia karena cepat berbuah, buah besar dengan warna jingga sampai
merah, aroma tergolong kuat, sangat produktif dan tahan terhadap serangan
Colletotrichum.
2. Oso
Grande (asal California).
Varietas ini sekarang
digunakan secara luas di dunia. Ukuran buah sangat besar, buahnya padat,
tengahnya bertekstur seperti busa, dan hasil panen tinggi.
3. Tristar
(asal Amerika Barat).
Varietas ini memerlukan
panjang hari netral. Ukuran buah medium sampai kecil, buah cocok untuk
pengolahan makanan, dan tahan terhadap serangan penyakit red stele dan embun
tepung.
4. Nyoho
(asal Jepang Selatan dan Korea).
Secara umum, varietas ini
memiliki penampilan buah sangat menarik, mengkilap, buah padat, sangat manis,
sangat cocok untuk bahan baku kue.
5. Hokowaze
(asal Jepang Utara).
Varietas ini memiliki hasil
panen tinggi, aroma tajam, sedikit lunak, sangat rentan terhadap serangan
Verticillium dan antraknosa, dan tahan terhadap serangan penyakit embun tepung.
6. Rosa
Linda (asal Florida).
Varietas ini memiliki hasil
panen tinggi dengan aroma buah yang kuat. Varietas ini digunakan sebagai buah
meja dan olahan.
7. Chandler
(asal California).
Varietas ini telah ditanam
secara luas di dunis. Ukuran buah besar, hasil panen tinggi dan tahan terhadap
serangan virus.
E. Manfaat
Tanaman Strawberry
Warna
merah pada buah strawberry disebabkan karena buah ini kaya pigmen antosianin
dan mengandung antioksidan tinggi. Buah stroberi dimanfaatkan sebagai makanan
dalam keadaan segar atau olahannya. Produk makanan yang terbuat dari stroberi
telah banyak dikenal misalnya sirup, selai, ataupun stup (compote) stroberi.
Buah strawberry secara alami mengandung serat vitamin C, rendah lemak dan
kalori. Kandungan gizi buah strawberry
segar seberat 160 gram mengandung energi 50 kalori, protein 1 gram,
karbohidrat 11,65 gram, serat 3,81 gram, kalsium 23, 24 mg, magnesium 16,60 mg,
fosfor 31,54 mg, potasium 44,82 mg, selenium 1,16 mg, vitamin C 94,12 mg, Folat
29,38 mg dan Vitamin A 44,82 IU.
Selain
mengandung berbagai vitamin dan mineral, buah stroberi terutama biji dan daunya
diketahui mengandung ellagic acid. Senyawa ini berperan
sebagai anti karsinogen dan anti mutagen yang sangat penting untuk kesehatan
manusia. Ellagic acid adalah suatu persenyawaan fenol yang
berpotensi sebagai penghambat kanker akibat dari persenyawaan-persenyawaan
kimia berbahaya.
Menurut Kurnia (2005), tanaman stroberi dalam dunia tumbuh-tumbuhan
diklasifikasikan seperti berikut ini :
Kingdom : Plantae
Divis : Spermatophyta
Sub Divis : Angiospermae
Kelas : Dicotyledoneae
Famili : Rosaceae
Ordo : Rosales
Genus : Fragaria
Species : Fragaria sp.
Tanaman stroberi berakar tunggang yang terus tumbuh memanjang dan berukuran besar.
Struktur akar tanaman stroberi terdiri atas pangkal akar, batang akar, ujung
akar, bulu akar serta tudung akar. Panjang akar mencapai 100 cm, akan tetapi
biasanya akar tanaman stroberi tersebut hanya menembus lapisan tanah sedalam
15-45 cm.
Stroberi adalah tanaman subtropik yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran
tinggi tropis yaitu pada ketinggian 1000-1500 mdpl. Dapat juga tumbuh di
ketinggian yang lebih rendah asal iklimnya dingin. Daerah yang dingin dengan
suhu diantara 180-240C dan iklim kering yang tidak
terlalu lama merupakan daerah yang cocok untuk stroberi.
Stroberi
adalah tanaman subtropis yang dapat beradaptasi dengan baik di dataran tinggi
tropis yang memiliki temperatur 170-200 C.
Lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8-10 jam setiap harinya. Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%
Lamanya penyinaran cahaya matahari yang dibutuhkan dalam pertumbuhan adalah 8-10 jam setiap harinya. Kelembaban udara yang baik untuk pertumbuhan tanaman stroberi antara 80-90%
Stroberi
menyukai suhu udara relatif dingin dengan sinar matahari tidak terlalu kuat.
Tanaman stroberi dapat tumbuh baik di daerah dengan curah hujan 600-700
mm/tahun. Kondisi ini sangat ideal karena stroberi sangat peka terhadap
kelembapan tinggi. Stroberi memang membutuhkan cukup banyak air di masa
pertumbuhannya. Namun, lahan yang selalu basah juga tidak baik karena bisa
mengundang kehadiran jamur.
Di
daerah tropis seperti Indonesia, tanaman strawberry akan tumbuh dengan baik di
daerah dengan ketinggian lebih dari 600m dpl. Di ketinggian ini, suhu udara
pada siang hari berkisar antara 22°-25°C dan pada malam hari 14°-18°C.
Pada suhu yang sejuk dan kelembaban udara relatif (RH) yang tinggi atau 85-95%,
pertumbuhan strawberry akan baik karena tidak mengalami stress akibat tingginya
suhu dan tingginya laju transpirasi atau hilangnya air dari jaringan tanaman.
Selain itu, tanaman ini juga membutuhkan curah hujan yang tinggi terutama
pada fase vegetatif yaitu 600-700 mm/tahun .
Tanaman strawberry adalah tanaman yang menyukai sinar matahari penuh. Respon
tanaman strawberry terhadap sinar matahari tergantung pada karakter genetik
kultivarnya. Kultivar-kultivar tanaman strawberry terdiri dari tanaman berhari
pendek. Pada kultivar hari pendek, jika tanaman menerima sinar matahari kurang
dari 12 jam, tanaman akan mengalami rangsangan pembungaan dan kemudian
berbunga. Jika menerima sinar matahari lebih dari 12 jam, tanaman akan memasuki
fase vegetatif, sehingga tanaman tidak akan berbunga dan akan memperbanyak diri
dengan stolon. Hal ini dapat dimanfaatkan untuk memperbanyak tanaman. Sedangkan
tanaman hari netral tidak akan terpengaruh panjang hari. Hanya, fase
pertumbuhan vegetatif dan generatifnya ditentukan oleh perubahan suhu .
Suhu
yang cukup dingin di malam hari dibutuhkan untuk memicu proses inisiasi bunga,
sedangkan di siang hari tanaman stroberi, membutuhkan cukup cahaya matahari
untuk proses fotosintensis dan pematangan buah(Gusyana, 2009).
Jika
ditanam di kebun, tanah yang dibutuhkan adalah tanah liat berpasir, subur,
gembur, mengandung banyak bahan organik, tata air dan udara baik. Derajat
keasaman tanah (pH tanah) yang ideal untuk budidaya stroberi di kebun adalah
5,4-7,0 , sedangkan untuk budidaya di pot adalah 6,5-7,0. Jika ditanam dikebun
maka kedalaman air tanah yang disyaratkan adalah 50-100 cm dari permukaan
tanah. Jika ditanam di dalam pot, media harus memiliki sifat poros, mudah
merembeskan air dan unsur hara selalu tersedia.
B. Budidaya Tanaman Strawberry Dilapangan Atau Grand hause
Stroberi diperbanyak dengan
biji dan bibit vegetatif (anakan stolon atau akar sulur). Namun untuk tanaman
hibrida tidak layak diperbanyak karena kualitas dan kuantitas hasilnya tidak
sebaik tanaman induk. Stolon sebenarnya tunas yang tumbuh dari bonggol batang
yang menjalar hingga mencapai 30 cm. Pada satu stolon biasanya muncul 4-5
anakan. Namun, yang baik digunakan untuk bibit adalah stolon pertama dan kedua
dari induknya. Stolon berikutnya tidak baik karena sifatnya sudah tidak sama
lagi dengan induknya.
Bibit
tanaman yang akan digunakan dapat diperoleh dari perbanyakan secara generatif
maupun vegetatif. Namun yang paling sering digunakan adalah bibit yang berasal
dari perbanyakan secara vegetatif, karena bibit yang berasal dari perbanyakan
secara generatif memerlukan waktu persemaian yang cukup lama (sekitar 5-6
bulan) dan belum tentu memiliki sifat seperti yang diinginkan. Bahan tanaman
yang akan digunakan sebaiknya yang telah memiliki daun 4-5 helai serta
mempunyai akar kuat.
a. Perbanyakan dengan biji
·
Benih dibeli dari toko pertanian, rendam benih di dalam air selama 15 menit
lalu keringanginkan.
·
Kotak persemaian berupa kotak kayu atau plastik, diisi dengan media berupa
campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (kompos) halus yang bersih (1:1:1).
Benih disemaikan merata di atas media dan tutup dengan tanah tipis. Kotak semai
ditutup dengan plastik atau kaca bening dan disimpan pada temperatur18-20
derajat C.
·
Persemaian disiram setiap hari, setelah bibit berdaun dua helai siap
dipindah tanam ke bedeng sapih dengan jarak antar bibit 2-3 cm. Media tanam
bedeng- sapih sama dengan media persemaian. Bedengan dinaungi dengan plastik
bening. Selama di dalam bedengan, bibit diberi pupuk daun. Setelah berukuran 10
cm dan tanaman telah merumpun, bibit dipindahkan ke kebun.
b. Perbanyakan dengan vegetatif
Bibit
vegetatif untuk budidaya stroberi di kebun Tanaman induk yang dipilih harus berumur
1-2 tahun, sehat dan produktif. Penyiapan bibit anakan dan stolon adalah
sebagai berikut:
·
Bibit anakan : Rumpun dibongkar dengan cangkul, tanaman induk dibagi
menjadi beberapa bagian yang sedikitnya mengandung 1 anakan. Setiap anakan
ditanam dalam polibag 18 x 15 cm berisi campuran tanah, pasir dan pupuk kandang
halis (1:1:1), simpan di bedeng persemaian beratap plastik.
·
Bibit stolon : Rumpun yang dipilih telah memiliki akar sulur pertama dan
kedua. Kedua akar sulur ini dipotong. Bibit ditanam di dalam atau polibag 18 x
15 cm berisi campuran tanah, pasir dan pupuk kandang (1:1:1). Setelah tingginya
10 cm dan berdaun rimbun, bibit siap dipindahkan ke kebun.
Salah
satu kelemahan perbanyakan secara vegetatif ini adalah masalah potensi
produktivitasnya dan daya tumbuh yang terus menerus menurun pada generasi
berikutnya. Hal ini disebabkan tanaman hasil perbanyakan vegetatif adalah
bagian dari tanaman induk yang tumbuh memisah. Jadi, jika perbanyakan
terus-menerus dilakukan, akan muncul tanaman baru yang sudah berumur tua.
Karena itu, sebaiknya ada batasan perlakuan perbanyakan vegetatif yang
dilakukan dari satu indukan.
c.
bibit untuk budidaya stroberi di polibag
Pembibitan
dari benih atau anakan/stolon dilakukan dengan cara yang sama, tetapi media
tanam berupa campuran gabah padi dan pupuk kandang (2:1). Setelah bibit di
persemaian berdaun dua atau bibit dari anakan/stolon di polibag kecil (18 x15)
siap pindah, bibit dipindahkan ke polibag besar ukuran 30 x 20 cm berisi media
yang sama. Di polibag ini bibit dipelihara sampai menghasilkan.
1. Pengolahan Tanah
- Pengolahan Pertama (Menggemburkan Tanah)
Tujuan
pengolahan tanah adalah untuk menciptakan tanah menjadi gembur, subur,
berhumus, dan berdrainase yang baik. Drainase yang baik akan mencegah tanaman terserang
penyakit. Tanah dibersihkan dari rumput atau kotoran lain, kemudian dibajak
atau dicangkul dengan kedalaman sekitar 20-35 cm. Pencangkulan tanah yang
terlalu dalam dapat mengakibatkan tanah yang kurang subur bercampur dengan
tanah yang subur sehingga mengganggu pertumbuhan tanaman.
b. Pengolahan
Kedua (Pembuatan Bedengan)
Pengolahan
kedua kalinya dibajak atau dicangkul kembali stelah tanah dibiarkan atau
dicangkul kembali setelah tanah dibiarkan selam 2-3 minggu sejak pengolahan
pertama. Bendengan dibuat dengan lebar antara 80 x 100 cm, tinggi 30-40 cm, dan
jarak antarbendengan 50-60 cm. perlu dibuat parit keliling sebesar 20-30 cm dan
dalamnya sekitar 30 cm untukpembuangan air yang berlebihan.
c. Pengolahan
Ketiga (Pemberian Pupuk Kandang)
Mencangkul
tipis-tipis untuk penggemburan tanah, juga dilakukan pemupukan dasar dengan
memberikan pupuk kandang yang telah masak, 250 kg/ha SP-36 dan 100 kg/ha KCI.
d. Pengapuran
Sebaiknya
stroberi ditanam ditanah dengan drainase yang baik dengan pH 5,4-6,5. Jika pH
tanah terlalu rendah, tanaman akan mengalami stres. Kondisi ini dapat diatasi
dengan menambahkan kapur kalsit atau dolomite. Jumlah kalsit yang harus
ditambahkan sekitar 2-4 ton/ha dengan ditebarkan di atas bedengan/guludan lalu
dicampur merata. Pengapuran dilakukan segera setelah bedengan/guludan selesai
dibuat
.
2. Teknik Penanaman
a. Persiapan
Lubang Tanam
Pembuatan
lubang tanam dilakukan satu minggu sebelum penanaman bibit. Jarak antarlubang
dalam barisan menjadi 40 x 30, 50 x 50 atau 50 x 40.
b. Seleksi
Bibit
Bibit
stroberi dapat dipindahkan ke lahan pertanaman apabila telah berumur antara
30-45 hari di persemaian. Bibit yang terpilih sebaiknya yang berpenampilan
sehat, tumbuh subur dan tegak, serta daunnya tidak ada yang rusak.
c. Penanaman
Bibit
Tata
cara penanaman bibit tanaman stroberi sebagai berikut.
- Siram medium tanam dengan air bersih sehingga keadaannya cukup basah
- Keluarkan bibit lengkap bersama akar dengan cara menyobek polibag
- Buat lubang tanam dalam pot dengan cara menggali
- Tanamkan bibit tepat ditengah pot pada posisi tegak
- Sewaktu menanam, leher akar harus tertutup dan pada akhir penanaman permukaan tanah sekitar bibit dalam rata atau sedikit cembung.
- Siram dengan air bersih hingga keadaan mediumnya cukup basah (lembab).
3 . Pemberian pupuk
Pupuk
adalah sumber nutrisi bagi tanaman, sumber nutrisi ini dapat berupa
pupuk kimia seperti: NPK,
Urea, dan KCL. Penggunaan pupuk kimia harus memperhatikan kondisi tanah, cuaca,
dan harga pupuk. Penggunaan pupuk urea pada musim hujan sebagai sumber nitrogen
sebaiknya dihindari dan menggantikannya dengan sumber nitrogen berbentuk nitrit
seperti: NPK atau KNO3. Pupuk alami diberikan beberapa hari sebelum dilakukan
penanaman, yaitu
dengan menggunakan pupuk
kandang atau kompos. Pupuk kandang dapat dibuat dari kotoran ternak babi,
kambing, kelinci, kerbau, kuda, sapi, dan unggas.
4. Pemberian air
Stroberi
adalah tanaman yang tidak tahan kekeringan. Ciri umum tanaman yang mengalami
kekeringan adalah dengan daunnya yang layu. Kekeringan dapat
berpengaruh terhadap
menurunnya produksi buah stroberi. Pengairan sebaiknya dilakukan secara rutin.
Para petani stroberi di Tanah Karo melakukan penyiraman dengan cara manual
yaitu dengan menggunakan gembor.
5. Pemberian mulsa
Mulsa
kering dipasang seawal mungkin setelah tanam pada bedengan/ guludan yang tidak
memakai mulsa plastik. Jerami atau rumput kering setebal 3–5 cm dihamparkan di
permukaan bedengan/guludan dan antara barisan tanaman .
Beberapa
hal yang perlu diperhatikan dalam penggunaan mulsa plastik ini, antara lain :
·
Bendeng-bendeng diairi terlebih dahulu sebelum pemasangan mulsa plastik.
·
Mulsa plastik dipasang pada saat udara panas dan plastic sedang memuai.
·
Warna hitam pada plastik merupakan bagian yang menghadap ketanah, sedangkan
bagian yang berwarna perak menghadap keatas.
6. Penyiraman
Tanaman
stroberi umumnya tidak tahan bersaing dengan gulma. Gulma bisa mengganggu
pertumbuhan dan kesehatan tanaman. Penyiangan tanaman stroberi harus hati-hati
agar tidak terlalu banyak mematahkan perakaran, sebab akar yang terluka
terinfeksi oleh penyakit. Kegiatan ini harus dilakukan sesering mungkin agar
tanaman dapat terhindar dari tanaman penganggu.
Pemangkasan
Pemangkasan
dilakukan terhadap tanaman yang daunnya terlalu rimbun atau terkena penyakit.
Pemangkasan daun dilakukan agar tanaman efisien dalam melakukan suatu
fotosintesis dan menghindari terjadi dehidrasi akibat laju transpirasi.
Pemangkasan juga memudahkan dan pengamatan terhadap keadaan makanan secara
keseluruhan serta meningkatkan kuantitas dan kualitas hasil panen. Pemangkasan
dilakukan secara teratur terutama melakukan dalam membuang daun-daun yang sudah
tua atau busuk.
7 . Pemberantasan Hama dan Penyakit
Tanaman
stroberi termasuk tanaman yang sering diserang hama dan penyakit. Kerusakan
yang ditimbulkan oleh hama dan penyakit sering berdampak buruk karena dapat
menggagalkan panen. Penyakit utama tanaman stroberi adalah
cendawan yang kebanyakan
menular dari tanah. Pemberantasan hama dan penyakit dilakukan penyemprotan
dengan pestisida.
8. Panen
Tanaman
asal stolon dan anakan mulai berbung ketika berumur 2 bulan setelah tanam.
Bunga pertama sebaiknya dibuang. Setelah tanaman berumur 4 bulan, bunga
dibiarkan tumbuh menjadi buah. Periode pembungaan dan pembuahan dapat
berlangsung selama 2 tahun tanpa henti
a. ciri tanaman pemanennn
- Buah sudah agak kenyal dan agak empuk.
- Kulit buah didominasi warna merah: hijau kemerahan hingga kuning kemerahan.
- Buah berumur 2 minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.
Terlebih
didukung dengan kulit buah yang didominasi warna merah, hijau kemerahan hingga
kuning kemerahan. Bisa juga ditandai dengan sistem waktu, dimana buah berumur 2
minggu sejak pembungaan atau 10 hari setelah awal pembentukan buah.
Setelah
tahu ciri buah yang akan dipanen, langkah selanjutnya tentu cara menerapkan
teknik panen. Idealnya, panen dilakukan dengan memetik bagian tangkai bunga
dengan kelopaknya.
b. cara panen
Panen
dilakukan dengan menggunting bagian tangkai bunga dengan kelopaknya. Panen
dilakukan dua kali seminggu. Di sini, tangan jangan sampai menyentuh buah.
Penggunaan gunting pun sedikit riskan dilakukan, meski efektif untuk
panen. “Jika tetap menggunakan gunting untuk proses panen. Sebaiknya,
sterilkan terlebih dulu. Itu untuk menghindari kebusukan buah nantinya,” ujar
Pembudidaya Stroberi di Purbalingga Jateng – Andi Arifin.
c. perkiraan panen
Produktivitas
tanaman stroberi tergantung dari varietas dan teknik budidaya:
- Varitas Osogrande: 1,2 kg/tanaman/tahun.
- Varitas Pajero: 0,8 kg/tanaman/tahun.
- Varitas Selva: 0,6-0,7 kg/tanaman/tahun.
Teknik
budidaya stroberi dengan naungan UV memberikan hasil 1-1,25 kg/tanaman/tahun.
d. pengumpulan
Buah
disimpan dalam suatu wadah dengan hati-hati agar tidak memar, simpan di tempat
teduh atau dibawa langsung ke tempat penampungan hasil. Hamparkan buah di atas
lantai beralas terpal/plastik. Cuci buah dengan air mengalir dan tiriskan di
atas rak-rak penyimpanan.
e. Penyortiran dan Penggolongan
Pisahkan
buah yang rusak dari buah yang baik. Penyortiran buah berdasarkan pada
varietas, warna, ukuran dan bentuk buah. Terdapat 3 kelas kualitas buah yaitu :
- Kelas Ekstra: (1) buah berukuran 20-30 mm atau tergantung spesies; (2) warna dan kematangan buah seragam.
- Kelas I: (1) buah berukuran 15-25 mm atau tergantung spesies; (2) bentuk dan warna buah bervariasi.
- Kelas II: (1) tidak ada batasan ukuran buah; (2) sisa seleksi kelas ekstra dan kelas I yang masih dalam keadaan baik.
f. pengemasan dan penyiraman
Buah
dikemas di dalam wadah plastik transparan atau putih kapasitas 0,25-0,5 kg dan
ditutup dengan plastik lembar polietilen. Penyimpanan dilakukan di rak dalam
lemari pendingin 0-1 derajat C.
Budidaya stroberi di Indonesia belum banyak diketahui oleh masyarakat luas,
karena selama ini ada anggapan kalau membudidayakan stroberi membutuhkan teknik
dan perlakuan khusus. Selama ini budidaya stroberi masih terbatas di daerah
sentra produksi seperti Sukabumi, Cianjur, Cipanas, Lembang dan Bedugul (Bali).
Budidaya tanaman stroberi tidak harus dilakukan di kebun yang cukup luas. Di
lahan yang terbatas, seperti pekarangan rumah, kita juga dapat membudidayakan
tanaman stroberi secara intensif. Cara yang paling mudah dan murah untuk
membudidayakan stroberi, terutama di lahan yang tidak terlalu luas, adalah
budidaya tanaman stroberi dalam pot.
Langkah-langkah yang perlu dilakukan untuk membudidayakan stroberi dalam pot
adalah sebagai berikut :
Tempat tanam yang akan digunakan adalah pot, baik pot plastik, pot tanah liat,
pot semen, pot porselen dan sebagainya. Dapat juga digunakan kantong plastik
(polybag) atau kaleng bekas. Yang paling penting diperhatikan dalam penyediaan
dan pemilihan pot adalah ukurannya seimbang serta serasi dengan ukuran tanaman
stroberi. Selain itu pot yang digunakan harus dapat menampung media tanah yang
cukup agar perakaran stroberi tumbuh dengan leluasa.
Ukuran pot atau tempat tanam yang cocok adalah pot atau tempat tanam dengan
diameter 7-20 cm. Di bagian bawah atau bagian dasar dari pot atau tempat tanam
tersebut harus diberi lubang kecil. Selain itu tempat tanam tersebut harus
bersih dan bebas dari hama dan patogen penyakit.
Bahan-bahan
untuk media tanam terdiri atas campuran bahan organik dan anorganik. Bahan
organik yang dapat digunakan antara lain humus lamtoro, sekam padi dan
sebagainya. Derajat keasaman media tanam ini adalah 6.5-7,0. Selain itu media
harus memiliki sifat poros, mempunyai struktur halus, mudah merembeskan air dan
unsur hara selalu tersedia.
Penanaman bibit tanaman
stroberi ke dalam pot yaitu :
- Siram media tanam bibit tanam stroberi dengan air bersih hingga keadaannya cukup basah.
- Keluarkan bibit tanaman stroberi lengkap bersama akar dan media tanamnya.
- Buat bidang lubang tanam dalam pot.
- Tanam bibit tanaman stroberi tersebut tepat di tengah—tengah pot pada posisi tegak, kemudian timbun bagian pangkal batang tanaman dengan media tanam dan dipadatkan secara perlahan-lahan.
- Siram media tanam dalam pot hingga keadaaan media tanamnya cukup basah (lembap).
a.
Simpan pot di tempat yang teduh dan lembap selama 7-15 hari agar tanaman
segar kembali.
Tanaman stroberi dalam pot harus diltakkan di atas rak, digantung dan di lantai
bangunan yang beralaskan tanah. Tempat penataan tanaman stroberry dalam
pot harus mendapat sinar matahari pagi
dan berada dekat dengan sumber air. Peletakan antar pot berjarak 40-50 cm x
40-50 cm dan diatur secara berjajar.
Di
saat musim kering penyiraman dilakukan 2 kali sehari yaitu setiap pagi dan sore
hari. Cara penyiramannya adalah mula-mula rumpun tanaman disibakkan hingga
tampak media tanam dalam pot selanjutnya air dikocorkan dengan menggunakan
gembor. Dapat pula dilakukan dengan merendam pot tanaman stroberi dalam bak
yang berisi air selama beberapa menit hingga media tanam cukup basah. Kemudian
pot segera diangkat dan diletakkan kembali ke tempat semula .
Gulma
yang tumbuh pada permukaan pot harus segera disiangi, yaitu dengan cara
mencabut gulma secara hati-hati hingga bersih. Bersamaan dengan penyiangan
gulma dilakukan penggemburan media tanam.
Seminggu
setelah tanam perlu dilakukan pemupukan. Jenis dan takaran pupuk terdiri atas
Urea 2 sendok teh, TSP ½ sendok teh dan KCl ½ sendok teh per pot. Pemupukan
berikutnya diulang pada saat tanaman berumur 1-2 bulan setelah tanam, dengan
takaran pupuk Urea ½ sendok teh, TSP 1 sendok teh dan KCl 1 sendok teh per pot.
Tanaman yang terlalu rimbun akan kurang produktif dalam berbuah dan berbunga.
Untuk mengatasi hal tersebut perlu dilakukan pemangkasan. Seluruh buah pertama
dipangkas dengan tujuan agar tanaman dapat cepat dewasa dan produktif berbuah pada
musim berikutnya. Penjarangan buah harus dilakukan secara kontinu. Selain itu
daun yang telah tua, kering dan rusak sebaiknya dipangkas dengan gunting
Pot atau tempat tanam tanaman stroberi hendaknya diganti apabila telah
menunjukkan ciri-ciri seperti berikut :
a.
Media tanam dalam pot telah padat.
b.
Akar tanaman sudah mulai ke permukaan pot atau keluar dari dasar pot.
c.
Pertumbuhan tanaman terhambat.
d.
Kondisi pot berlumut, rusak dan pecah.
Penggantian
pot atau tempat tanam dan media tanam stroberi sama seperti ketika hendak
melakukan pengisian media tanam dan penanaman bibit tanaman stroberi. Yang
paling penting diperhatikan dalam hal ini adalah pot yang digunakan harus
sesuai dengan ukuran tanaman dan ketika mengeluarkan tanaman stroberi dari pot
lama, tanaman stroberi harus dalam keadaan utuh dan tidak rusak .
Teknik
perlindungan tanaman yang dianjurkan adalah pengendalian secara terpadu antara
lain dengan menggunakan bibit yang sehat (bebas dari hama dan penyakit), media
tanam yang steril, memangkas bagian tanaman yang terserang hama dan penyakit,
penyemprotan pestisida secara selektif dan sesuai dengan anjuran dan sebagainya.
Sumbber Reverensi
Aswita, A. P. 2007. Analisis
Usaha Tani Strawberry (Studi kasus : Desa Tongkoh Kecamatan Tiga Panah dan Desa
Korpri Kecamatan Brastagi Kabupaten Karo). Skripsi. Diakses dari pdf
repository.usu.ac.id
Budiman, S. dan D.
Saraswati, 2006. Berkebun Stroberi Secara Komersial. Penebar Swadaya . Jakarta.
0 komentar:
Posting Komentar