
BUDIDAYA UBI
JALAR –
siapa yang tidak tahu ubi jalar? Ya benar sekali Ubi
jalar atau ketela rambat atau “sweet potato” diduga berasal dari Benua Amerika.
Para ahli botani dan pertanian memperkirakan daerah asal tanaman ubi jalar
adalah Selandia Baru, Polinesia, dan Amerika bagian tengah. Nikolai Ivanovich
Vavilov, seorang ahli botani Soviet, memastikan daerah sentrum primer asal
tanaman ubi jalar adalah Amerika Tengah.
Ubi jalar mulai menyebar ke seluruh dunia, terutama negara-negara
beriklim tropika pada abad ke-16. Orang-orang Spanyol menyebarkan ubi jalar ke
kawasan Asia, terutama Filipina, Jepang, dan Indonesia.
Kali ini saya akan memeberikan cara budidaya ubi
jalar dengan bebrapa literature yang saya dapat dan pengalaman saya
BUDIDAYA UBI JALAR
Ubi jalar atau ketela rambat
(Ipomoea batatas L.) adalah sejenis tanaman budidaya. Bagian yang dimanfaatkan
adalah akarnya yang membentuk umbi dengan kadar gizi (karbohidrat) yang tinggi.
Di Afrika, umbi ubi jalar menjadi salah satu sumber makanan pokok yang penting.
Di Asia, selain dimanfaatkan umbinya, daun muda ubi jalar juga dibuat sayuran.
Terdapat pula ubi jalar yang dijadikan tanaman hias karena keindahan daunnya.
Ubi jalar berasal dari Amerika Selatan
tropis dan, yang masih diperdebatkan, Papua. Kalangan yang tidak menyetujui
asal muasal ubi jalar dari Papua berpendapat bahwa orang Indian telah berlayar
menuju ke barat melalui Samudra Pasifik dan membantu menyebarkan ubi jalar ke
Asia. Proposal ini banyak ditentang karena bertentangan dengan fakta-fakta
klimatologi dan antropologi.
Pengolahan
Tanah
Pada tahap awal untuk budidaya ubi jalar kita harus mengol,ah tanah yang
akan dipakai untuk lahan tanam, karena paktor tanah sangat berperan penting
dalam setiap pertumbuhan tanaman. Pengolahan tanah bertujuan untuk membuat
tanah jadi gembur dan membersihkan lahan dari rumput rumputan, kayu, dan
lain-lain.
Langkah
pertama, pecah dan gemburkan tanah supaya sirkulasi air dan udara menjadi baik
dan lancar. Air dan udara dibutuhkan oleh tanaman termasuk umbi jalar. Pada
tanah yang gembur, bibit mudah tumbuh bertunas, akar mudah berkembang dan
menembus tanah, dan umbi-umbi pun akan tumbuh tanpa kesulitan.
Langkah
kedua, mematikan rumput dan gulma serta mengusir hama yang bercokol di dalam
tanah. Dalam mengolah tanah, rumput-rumputan dan gulma hendaknya dibersihkan
dan dipendam didalam tanah.
Hama-hama
hendaknya dapat ditangkap dan basmi. Rumput dan gulma serta hama yang mati
terpendam dan membusuk dalam tanah justru akan menjadi humus.
Untuk lahan rawa tadah hujan, lahan
di buat dengan system alur cacing agar bias melancarka aliran air dengan ukuran
1 x 1 meter.

Pembibitan
Bibiy ubi jalar bisa berupa
potongan-potongan umbi dan dapat berupa batangnya. Jika bibit dari umbi
dibutuhkan umbi yang besarnya seukuran bola tenis. Namunjika bibit yang akan
ditanam berupa batang, hendaknya sudah dibuat potongan-potongan sepanjang 25-35
cm, dengan ruas sekitar 5-6 ruas.
Sisakan
2 atau 3 helai daun pada bagian pucuk. Umbi maupun batang yang akan dijadikan
bibit harus bebas dari jamur, hama, dan penyakit.
Untuk
mendapatkan hasil yang maksimal, maka pilih bibit dari varietas yang memiliki
kualitas unggul, seperti, varietas Borobudur atau prambanan, varietas samarinda
atau nanas putih. Bibit ubi jalar yang berupa batang sebaiknya dipilih batang
yang masih muda. Diambil dari ujung batangnya. Jika batang sudah tua hasilnya
kurang bagus, karena pertumbuhan lambat dan batang lekas mongering.
Penyemaian
Pilih lahan yang subur dan gembur,
kemudian buat bedengan-bedengan seperti biasa. Pilih umbi yang sehat, dengan
bentuk bulat yang normal dan berkualitas halus, kemudia potong umbi-umbi
tersebut menjadi dua. Sebelum potongan umbi tersebut ditanam, bedengan dibasahi
dulu supaya lembab. setelah itu umbi-umbi dibenamkan. Setelah 20 hari sampai 30
hari akan tumbuh tunas tetapi hanya bagian yang atas ssaja. Pada umur 70 hari
dapat diambil stek batangnya untuk ditanam.
Tunggak bekas potongan batang (batang
dari umbi) dari persemaian tersebut harus di jaga jangan sampai rusak apalagi
terkena penyakit, karena nantinya akan tumbuh tunas lagi, dan tunas-tunas
tersebut bisa kita tanam kembali. Kualiatas yang baik hanya 1-3 kali tunas awal
dan tunas-tunas selanjutnya jangan digunaka kaerena kualitasnya kurang baik.
Waktu
Penyemaian
Waktu
penanaman ubi jalar bisa kapan saja, namun akan lebih baik lagi apabila waktu
penanaman disesuaikan dengan kondisi iklim. Untuk penanaman di lahan rawa tadah
hujan, waktu yang baik dilakukan pada bulan Juli dengan masa panen bulan
Oktober .
Cara
Penanaman
Sebelum
penanaman bibit, sebaiknya pada tanah kering, selokan diisi air terlebih
dahulu. Hal ini dilakukan agar tanah pada bedengan mendapat resapan air dan
menjadi lembab. Setelah lebab bedengan-bedengan dibuat alur atau lajur dengan
membuka beberapa cm cekungan dengan jarak antara lajur sesuai dengan aturan
tanam. Setelah lajur jadi, bibit dimasukan sebagian bagian pangkalnya dan
ditimbuni dengan tanah yang mawur (campuran kompos, pupuk kandang, dan pasir).
Jarak antara bibit 30 cm. setelah penanam selesai, maka sebaiknya air dalam
selokan dibuang untuk menghindari lahan terlalu lembab dan basah, yang dapat
mengakibatkan kebusukan pada bibit.
Pemeliharaan
Tahap pemeliharaan tanaman sangat
penting untuk diperhatikan karena pada tahap ini kita akan menentukan dan memantau
pertumbuhan ubi jalar baik atau tidaknya, maka untuk mendapatkan hasil yang
maksimal dada beberapa factor yang harus dilakukan, diantaranya:
1. Pengairan
2. Penyulaman
3. Penggemburan Tanah
4. Pembalikan Batang
5. Penyiangan
6. Pemangkasan
7. Pemupukan
8. Pemberantasan Hama dan penyakit
struktur kalimat yang baik
BalasHapus