BUDIDAYA GINSENG

Ginseng
berasal dari bahasa Cina, yaitu sehinseng / jen-shen / ren-shen yang artinya
“tumbuhan manusia”. Hal ini disebabkan kemiripan bentuk akarnya dengan tubuh
manusia. Semula
tanaman ginseng hanya dianggap tumbuhan liar atau gulma. Pada 15 abad yang lalu
saat Kaisar Wen berkuasa di Cina, ginseng sudah tercatat dalam buku kuno
Kuang-wu Hsing chi. Saat itu di Desa Lu-an (saat ini masuk wilayah Propinsi
Shanxi, dengan ibukota Taiyuan, dan memiliki luas wilayah 157.100 km2), saat
penduduk membabat tumbuhan liar yang dianggap mengganggu lalulintas pejalan
kaki. Ternyata akarnya memiliki bentuk unik yaitu menyerupai orang dengan dua
tangan dan dua kaki. Sejak itulah muncul istilah gin-seng, berasal
dari kata dalam Bahasa Cina jen-shen atau ren-shen (tubuh
manusia). Ginseng dalam bahasa Latin atau
Sainstifik adalah Panax yang artinya "mengobati segala penyakit".
Ginseng berasal dari famili Araliaceae dan mempunyai hubungan yang erat dengan
famili Panacea. Tanaman ginseng biasanya terdapat di China, Amerika Utara,
Korea, dan Jepang.
Ginseng sangat
terkenal sebagai obat di kalangan masyarakat Cina dan Korea sejak 5000 tahun
yang lalu dan telah membudaya sampai saat ini. Ginseng dipercaya selama
berabad–abad untuk menjaga kesehatan dan menyembuhkan penyakit.
PERTUMBUHAN GINSENG

Pertumbuhan
ginseng sangatlah lambat. Pada umur 5 tahun, tanaman baru mulai bercabang dan
berbatang dua karena cabang itu muncul langsung dari tanah. Pada saat itu
tanaman belum berbunga. Setelah berumur 10 tahun dan bercabang empat barulah
ada satu cabang khusus yang ditumbuhi bunga. Ginseng akan berbunga pada setiap
musim bunga. Sebatang ginseng yang matang akan mempunyai 5 daun di tangkainya.
Tiga daun berukuran besar dan dua lagi berukuran kecil. Kuntum bunga ginseng
berwarna kelabu dan akan menjadi gugusan buah yang berwarna merah tua pada
penghujung musim panas. Bunganya berukuran kecil seperti biji kemiri.
Bentuk
akarnya seperti tubuh manusia. Akarnya bercabang dan panjang. Kulitnya kuning dan
putih di bagian dalam. Panjangnya bervariasi dari beberapa centimeter(pada
tanaman yang berumur beberapa tahun) sampai 30 cm (pada tanaman 10 tahun ke
atas). Akarnya berbau pahit dan manis. Sari akar ginseng mengandung panaksosida
(sejenis glikosida saponin).
JENIS –JENIS GINSENG
Gambar Panax quinquefolius
Ginseng terdiri atas 2 jenis variasi yang asli, yaitu Panax
ginseng dan Panax quinquefolius. Panax ginseng juga dikenal sebagai ginseng
Asiatic, China, atau Korea. Panax quinquefolius juga dikenal sebagai ginseng
Amerika. Di samping itu, terdapat juga ginseng lain yang dikenal sebagai Panax
notoginseng, Panax pseudoginseng, Panax japonica, Panax trifolius, Panax
stipuleanatus, dan Panax vietnamensis. Semua ginseng yang asli mempunyai nama
genus Panax dalam bahasa Latin (Saintifik). Banyak variasi tumbuhan yang sama
dengan ginseng, tetapi bukan ginseng asli. Semua itu ada yang berkaitan dengan
ginseng tetapi kebanyakan tidak memiliki hubungan langsung dengan ginseng asli.
Di antaranya ialah Eleutheroeoccus senticosis (ginseng Serbian) yang memiliki
hubungan dengan ginseng asli, tetapi bahan kimianya berlainan. Pfaffia
paniculata (ginseng Brazilian,Suma, atau Amerika Selatan) tidak berkaitan
dengan ginseng asli dan tidak memiliki bahan kimia yang sama. Di samping itu,
ginseng Korea yang sama asalnya dengan ginseng China adalah Panax ginseng.
Kedua-duanya berasal dari Manchuria yaitu China Utara dan Korea Utara. Panax
ginseng berwarna merah karena ginseng tersebut telah diproses dengan cara-cara
rahasia oleh pencari ginseng dengan tujuan mengeringkannya. Menurut kepercayaan
orang Cina tentang prinsip Yin Yang, fungsi Panax ginseng dalam fisiologi tubuh
manusia adalah untuk menghangatkan suhu tubuh. Ginseng Jepang mirip dengan ginseng
Cina dari segi batangnya, tetapi berbeda dari segi akarnya. Akar Panax japonica
lebih mirip dengan akar bambu. Rasanya juga lebih pahit dan murah harganya
serta lebih banyak dipakai sebagai obat batuk dan antidemam. Buah ginseng juga
banyak dimanfaatkan sebagai obat. Kandungan ginsenosida lebih banyak terkandung
di dalam buahnya dibanding dengan yang berada di dalam akarnya
Panax
quinquefolium (ginseng Amerika) mengandungi panaquilin. Ukuran tingginya adalah
10-20 inci. Akarnya bercabang samar seperti kaki dan tangan manusia. Selain
itu, rasanya agak pahit pada permulaan dan manis kemudian. Di Amerika, ekstra
akarnya dipakai sebagai adaptogen. Nilai pengobatan ginseng Amerika lebih
tinggi daripada Panax ginseng karena kandungan ginsenosidanya lebih tinggi.
Akan tetapi terdapat setengah jenis ginsenosida yang terkandung di Panax
ginseng dan tidak terdapat di ginseng Amerika.
KANDUNGAN GINSENG
Kandungan
kimia yang terdapat dalam ginseng adalah saponin dan glikosida. Glikosida pada
akar ginseng dikenal sebagai ginsenosida. Selain itu, akar ginseng juga
mengandung 16jenis ginsenosida seperti minyak atsiri, panasena, resih,
musilago, asam panax, fitosterol, hormon, vitamin B, kabohidrat, dan selulosa.
Pada tahun 1960-an, sejenis tanaman yang dikenal sebagai “terpenidol
glycisides” telah ditemukan oleh pengkaji-pengkaji Moscow dan Tokyo. Eksperimen
telah dilakukan terhadap tikus dan hasilnya diperoleh energi/tenaga baru di
dalam tubuh tikus. Ternyata pada tanaman tersebut terdapat molekul gula dan
molekul terpenoid yang merupakan sejenis hormon tumbuhan yang serupa dengan
hormon haiwan. Kemudian “terpenidol glycisides” diganti namanya ginsenosida.
Yang menjadikan ginseng terkenal sebagai “obat segala penyakit” adalah khasiat
yang diberikan oleh ginsenosida. Berikut adalah kandungan gensinosida dalam
ginseng:

cara Budidaya Tanaman Ginseng
Membudidayakan
ginseng kelihatannya memanglah sulit, namun hal itu ternyata tidak benar adanya
selagi kita mengetahui bagaimanakah cara yang benar, berikut ini adalah panduan
mengenai cara membudidayakan tanaman ginseng yang benar.
Syarat pertumbuhan
- lahan terbuka. Tanah gembur, kandungan bahan organik tinggi.
- Keasaman (pH) tanah 5,5 – 7,2.
- Curah hujan 1000 – 2500 mm/th.
- Suhu berkisar 20ºC – 33ºC.
- Kelembaban 70% – 90%.
- Ketinggian tempat berkisar 0 – 1.600 dpl.
Pengolahan lahan
- lahan terbuka. Tanah gembur, kandungan bahan organik tinggi.
- Keasaman (pH) tanah 5,5 – 7,2.
- Curah hujan 1000 – 2500 mm/th.
- Suhu berkisar 20ºC – 33ºC.
- Kelembaban 70% – 90%.
- Ketinggian tempat berkisar 0 – 1.600 dpl.
Pengolahan lahan
1.
Siapkan Natural GLIO (10 kemasan
/ha) dicampur pupuk kandang matang (2550kg/kemasan). Simpan dalam karung
terbuka selama 1-2 minggu.
2.
Tebarkan dolomite / kapur pertanian
(2-4 ton/ha) pada lahan yang masih terbuka paling lambat 2 minggu sebelum
tanam.
3.
Luku dan garu segera setelah dolomit
disebarkan. Diamkan sekitar 1 minggu.
4.
Buat bedengan membujur arah
timur-barat, lebar bedengan 100-120 cm, tinggi 40-60 cm. Jarak antar bedengan
40-50 cm. Diamkan sekitar 1 minggu.
5.
Buat parit mengelilingi lahan lebar 40-50
cm, kedalaman 50-60 cm.
6.
Setelah 1 minggu, gemburkan permukaan
bedengan secukupnya.
7.
Tebarkan hasil campuran Natural GLIO
dan pupuk kandang merata pada permukaan tanah.
8.
Tambahkan pupuk kandang matang 20-40
ton/ha merata pada permukaan bedengan. Jika tidak ada pupuk kandang, penggunaan
POP SUPERNASA, POC NASA dan HORMONIK dapat menggantikannya.
9.
Siapkan larutan induk POP SUPERNASA
(1 botol/3 liter air), aduk hingga larut. Dosis POP SUPERNASA 5 botol/ha jika
pakai pupuk kandang sesuai dosis anjuran atau 10 botol/ha jika tidak pakai
pupuk kandang. Dari larutan induk POP SUPERNASA 3000 cc atau 3 liter, diambil
200 – 300 cc dicampur dengan 0,25 kg NPK majemuk lalu dilarutkan atau
diencerkan dalam 50 liter air.
10.
Dari hasil 50 liter tersebut
siramkan pada permukaan bedengan, caranya pakai gembor 10 liter / ± 8 m panjang
bedengan. Atau 200 – 300 cc/lubang tanam.
11.
Tebarkan hasil campuran Natural GLIO
dan pupuk kandang merata di permukaan bedengan. Atau dalam setiap lubang tanam.
Pembibitan dan penanaman tanaman
gingseng
1.
pakai bibit dari setek batang.
2.
harus induk tanaman sehat, tidak
terindikasi gejala serangan hama dan penyakit, umur tidak terlalu muda dan
terlalu tua, segar dan tidak layu, warna cerah/mengkilap.
3.
Bibit hasil setek disimpan di tempat
lembab selama 2 – 4 hari seblum digunakan.
4.
Sebelum tanam, pangkal bibit
dipotong miring ± 45º.
5.
Pangkal bibit direndam 20-30 menit
dalam larutan POC NASA (1-2 ttp) + HORMONIK (0,5-1 ttp) + 1-2 sendok makan Natural
GLIO per 10 liter air.
6.
Bibit dikeringanginkan ± 1-2 jam.
7.
Penanaman dilakukan sore hari, jarak
tanam 50 x 60 cm atau 60 x 70 cm.
Penyiraman tanaman
Pemberian air tidak berlebihan ataupun kekurangan. Usia 0 – 21 hst (hari setelah tanam) disiram tiap hari secukupnya. Sejak usia ±100 hst penyiraman dikurangi atau dihentikan.
Pemberian air tidak berlebihan ataupun kekurangan. Usia 0 – 21 hst (hari setelah tanam) disiram tiap hari secukupnya. Sejak usia ±100 hst penyiraman dikurangi atau dihentikan.
Penyulaman tanaman
Jika diperlukan, hingga 15 hst.
Jika diperlukan, hingga 15 hst.
Pemupukan
Pengocoran larutan pupuk : NPK majemuk 0,25 kg + 50 liter air. Berikan 200-300 cc/lubang tanam setiap 2 minggu sekali hingga usia 100 hst.
Penyemprotan pupuk lewat daun dilakukan 1 minggu sekali hingga 100 hst, pakai 3 – 5 tutup POC NASA + 1-2 tutup HORMONIK dalam tangki 14 atau 17 liter.
Pengocoran larutan pupuk : NPK majemuk 0,25 kg + 50 liter air. Berikan 200-300 cc/lubang tanam setiap 2 minggu sekali hingga usia 100 hst.
Penyemprotan pupuk lewat daun dilakukan 1 minggu sekali hingga 100 hst, pakai 3 – 5 tutup POC NASA + 1-2 tutup HORMONIK dalam tangki 14 atau 17 liter.
Penyiangan, pendangiran dan
pembumbunan tanaman
Dilakukan bersamaan setiap 2 minggu sekali terutama pada usia 14 – 65 hst.
Dilakukan bersamaan setiap 2 minggu sekali terutama pada usia 14 – 65 hst.
Perempelan tanaman
Pada 20 hst disisakan 2-3 batang utama. Perempelan selanjutnya adalah perempelan tunas ketiak daun setiap 2 minggu sekali hingga usia 65 hst.
Pada 20 hst disisakan 2-3 batang utama. Perempelan selanjutnya adalah perempelan tunas ketiak daun setiap 2 minggu sekali hingga usia 65 hst.
Panen tanaman
Tanaman gingseng dalam proses panen membutuhkan 4-5 bulan. Banyak ciri2 tanaman gingseng yang siap untuk dipanen, antara lain sebagai berikut:
Tanaman gingseng dalam proses panen membutuhkan 4-5 bulan. Banyak ciri2 tanaman gingseng yang siap untuk dipanen, antara lain sebagai berikut:
·
Batang semula hijau menjadi merah.
·
Daun menguning dan rintok.
·
Berbunga mulai mengeuarkan biji.
·
Bila diambil sudah mulai besar
dengan diameter lebih dari 1 cm.
Ada beberapa tips yang harus dilakukan dalam pemanenan tanaman
gingseng. sebagai berikut:
·
Pemanenan pada pagi hari saat
kondisi hari cerah, daun tidak berembun lagi, tanah kering.
·
Umbi dipanen sekaligus dengan
menggunakan garpu tanah untuk menggemburkan permukaan tanah.
·
Sebelum umbi dicabut pangkal batang
tanaman dipangkas dan dipisahkan dari batang serta daunnya. Pencabutan umbi
harus dilakukan hati-hati, jangan sampai umbinya putus dan tertinggal dalam
tanah. Umbi yang telah dicabut dibersihkan.
DAFTAR PUSTAKA
Gingseng memiliki banyak manfaat, konten nya sangat menarik dan bermanfaat.
BalasHapusKunjungi website kami untuk mendapatkan info lebih 👇
Gingseng Market